Ditulis oleh Hans Obor | |
Thursday, 10 March 2011 07:18 | |
Kupang, NTT Online - Pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih pada tahap promosi sedangkan pemasaran belum banyak dilakukan karena keterbatasan anggaran. Walau demikian, target kunjungan wisatawan ke NTT sebanyak 1 juta orang hingga tahun 2013 mendatang bisa terwujud. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTT, Abraham Klakik diKupang, Rabu (9/3).Menurut Klakik, baik promosi maupun pemasaran tentunya membutuhkan dukungan dana yang tidak sedikit. Karena kemampuan dana yang tersedia sangat terbatas, kegiatan promosi disesuaikan dengan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD NTT. Selain itu, mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah pusat melalui sejumlah event. ”Dengan kemampuan dana yang ada, kita optimalkan kegaiatn promosi dalam dan luar negeri dengan menyiapkan berbagai sarana pendukung seperti liflet, brosur dan media massa,” katanya. Saat ini, lanjut Klakik, setiap tahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTT cukup banyak yakni berkisar antara 600 sampai 700 orang. Mereka datang di NTT menggunakan transportasi udara dan laut. Sejumlah tempat yang dijadikan sebagai pintu masuk ke NTT yakni Labuan Bajo di Manggarai Barat, Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya. Waingapu di Sumba Timur, Kupang, Atambua di Kabupaten Belu, Alor, Maumere di Kabupaten Sikka, dan Riung di Kabupaten Ngada. Selain kunjungan tetap tahunan, kata Klakik, pemerintah pusat juga sangat mendukung kegiatan kepariwisataan di NTT. Kebijakan yang diambil pemerintah pusat adalah mengarahkan semua kapal pesir luar negeri untuk berkunjung ke belahan Timur Indonesia, termasuk NTT. Dari kebijakan itu, sudah tiga kali kapal wisatawan yang diurus oleh agen trevel masuk wilayah NTT. Bahkan wisatawan yang sudah boking untuk masuk NTT hingga periode Juni 2011 sebanyak 42.000 orang. ”Dengan data yang ada, kita optimis target kunjungan wisatawan bisa mencapai target yang ditetapkan yakni 1 juta orang hingga tahun 2013 mendatang,” tandasnya. Diamenjelaskan, potensi wisata di NTT cukup banyak untuk dijual kepada para wisatawan, baik wisata alam, budaya dan religi maupun minat khusus. Sejumlah objek wisata alam yang bisa diandalkan yakni Taman Nasional Komodo (TNK) dengan binatang purba Varanus Comodoensis. Selain itu, tambahnya, ada beberapa objek taman laut seperti 17 pulau di Riung, Maumere, Pulau Kepa di Alor, Teluk Kupang di Kota dan Kabupaten Kupang, serta pantai indah Kolbano di Kabupaten Kupang dengan batu berwarna yang bernilai eksport. Gunung Mutis di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan hutan homogen ampupu dan danau tiga warna Kelimutu. ”objek wisata budaya dan religi seperti pasola di Sumba, prosesi Jumat Agung di Larantuka-Kabupaten Flores Timur, perburuan ikan Paus di Lamalera- Kabupaten Lembata. Selain itu beberapa perkampungan adat seperti Bena di Kabupaten Ngada, Koanara di Ende, Tarung di Sumba Barat, Boti di TTS, Namata di Sabu, dan Ta’Pala di Alor. Sedangkan objek wisata dengan minat khusus yakni selancar di Nembrala-Kabupaten Rote Ndao, dan mancing mania dengan ikan marlin di Tablolong-Kabupaten Kupang,” ujarnya. Berdasarkan penyebaran objek wisata, katanya, kepariwisataan di NTT dibagi dalam empat klaster yakni klaster pertama mencakup Timor Rote dan Alor. Klaster kedua yang mencakup Manggarai Barat, Manggarai, Ngada dan Nagekeo. Klaster ketiga mencakup Kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata. Klaster empat mencakup seluruh pulau Sumba.berita2.com | |
Pemutakhiran Terakhir ( Thursday, 10 March 2011 07:27 ) |
Selasa, 21 Juni 2011
Pariwisata NTT Masih Pada Tahap Promosi
Pariwisata NTT Masih Pada Tahap Promosi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar